USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM) HARUS KITA KEMBANGKAN DAN KITA DUKUNG
1. Berusaha Sendiri = 20 810 300 Jiwa
2. Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar= 21 636 761 Jiwa
3. Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar = 2 968 481 Jiwa
4. Buruh/Karyawan/Pegawai = 28 913 118 Jiwa
5. Pekerja Bebas di Pertanian = 6 346 122 Jiwa
6. Pekerja Bebas di Non Pertanian = 5 151 536 Jiwa
7. Pekerja Keluarga/Tak Dibayar = 18 659 126 Jiwa
Melihat kedaan kita seperti ini sersanya miris kesenjangan sosial semakin tinggi, mari kita sisihkan sedikit kekayaan bagi yang mampu khusunya pemerintah untuk membuat lapangan kerja, berdayakan UKM dan kurangin Impor produk-produk yang bangsa kita serasany masih mampu untuk bikin.
saya beberapa kali mengikuti Pameran UKM yang di adakan SMESCO Indonesia, saya melihat Indonesia begitu Kaya akan produk-produk alternatif yang jika dikembangkan bisa sebagai produk-produk kualitas tinggi yang layak pakai.Dari wawancara yang saya lakukan dengan beberapa pemilik stand kenapa tidak di produksi secara masal sehingga kita bisa menikmati produk asli Indonesia secara umum, jawaban mereka hampir seragam, untuk pengembangan mereka kekurangan modal. Yang menjadi pertanyaan kita mana progress dari kredit lunak untuk para UKM dan Pengusaha kecil. Seperti KUR (Kredit Usaha Rakyat), Kredit Mikro yang di manahkan kepada beberapa bank pemerintah. Dalam brosur mereka dengan sangat di besar di tulis pinjaman dibawah Rp 100 jt tanpa jaminan atau agunan, Akan tetapi dalam aplikasi rilnya saya melihat setiap kita meminjam uang dengan pinjaman Mikro selalu yang di tanya jaminan, pakah itu hanya kebohongan Publik buat menyenangkan hati rakyat, Apakah dana itu akhirnya dimanfaatkan bagi yang punya jaminan alias orang kaya?.
Pertanyaan ini buat untuk di jawab oleh :
1. Kementrian UKM’
2. Bank Indonesia
3. Menteri Perekonomian
Dari Pada Uang Dirampok oleh Oknum Yang Notabennya Mereka Orang kaya seperti yang terjadi pada kasus Perbangkan beberapa tahun belakangan ini. Lebih Baik uang tersebut disalurkan bagi pengusaha UKM
By Hidayatullah (Ketua Alumni PPA Trisakti)
Sumber : Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 and 2009
Doh, sebelum saya mengomentari pengembangan UKM, apakah sumber datanya bisa dipercaya… 😐
AFAIK parameter survey yang digunakan oleh BPS untuk meninjau angka kemiskinan tidak sesuai dengan realita, dan tidak pernah ada transparansi mengenai metode yang digunakan.
IMO dana adalah hal penting. Merupakan de facto bawasannya untuk memulai usaha dibutuhkan modal. PNPM, KUR, dan lain sebagainnya, tanpa adanya sosialisasi, pemberdayaan, atau apapun sebutannya, hanyalah ibarat memberikan buku (maaf) kepada masyarakat yang buta hutuf. Bagai fasilitas yang besar kemungkinannya untuk disalahgunakan.
Pemerintah pasti memiliki persyaratan-persyaratan khusus sebelum mencairkan dana bantuan. Tanpa adanya sosialisasi dan pendidikan cuma-cuma, pasti akan banyak yang mendapatkan kesulitan–itupun seandainya mereka dapat menemukan di mana dapat mengajukan dana tersebut. Apakah mereka bersahabat dengan business plan, brute force? terdengar seperti pertaruhan jaminan.
Secara garis besar saya setuju dengan pendanaan UKM, dan split juga untuk pendidikan 🙂
Love the blog.
Dan, terimaksih atas pemikiranya. Saya yakini data yang pakai BPS Valid, seandainya tidak valid kenyataan yang kita lihat juga seperti itu.
saya setuju semua hal-hal yang berhubungan dengan UKM dan pengembangannya perlu sosialisasi dan pengwasan supaya tidak disalah gunakan.
maka tulisan saya ini pesan untuk 3 pihak.
salam Kemajuan untuk kamu muda,
dan jika ada tulisan jangan sungkan utuk berbagi disini
6g3jEj Excellent article, I will take note. Many thanks for the story!
Nice post, thanks for writing!
I have read a lot of good information here. Definitely worth checking out for revisiting.
Das Lesen hat sich gelohnt. Ich hoffe bald kommen noch mehr Texte.
Wenn man das so ansieht geht das entwicklungstechnisch sowas nicht weiter.